Memasang Instalasi Listrik Rumah Tambahan

Dalam artikel ini penulis tidak akan membahas rinci instalasi pemasangan  baru di rumah tinggal, tapi dengan artikel ini diharapkan pembaca mulai memahami bahkan mempraktekan untuk mengerjakan sendiri instalasi rumah yang memang sebelumnya sudah terpasang instalasi bawaan yang masih sederhana. bayangkan

ketika anda kesulitan menemukan stop kontak nganggur untuk ngecharge smartphone anda? atau anda kesulitan cahaya diruangan baru yang belum terpasang lampu? haruskah anda tarik kabel jelimet kesana kemari dengan stecker kombinasi yang sebenarnya kalau anda tidak mempedulikan besarnya arus pada stecker kombinasi tersebut atau koneksi stecker terhadap stop kontak yang longgar akan sangat berbahaya sekali bagi rumah anda beserta keselamatan penghuni didalamnya karena bisa menyebabkan over heating diluar kapasitas kemampuan material kabel dan stecker kombinasi yang anda pakai dan bisa menyebabkan kebakaran. pada dasarnya panas berlebih yang ditimbulkan tersebut berasal dari loncatan arus yang kontinyu karena koneksi stecker dan stop kontak longgar, atau pemakaian beban yang banyak / besar yang terpusat disatu titik stop kontak dan penghantar. ketika beban yang mengkonsumsi daya (watt) semakin besar, pada tegangan pemakaian yang tetap maka akan menghasil arus (Ampere) yang besar pula. ( baca artikel tentang hukum Ohm ).Oleh karena itu alangkah baiknya anda sendiri bisa melakukan penambahan instalasi baru dengan aman dan menghasilkan keamanan pula serta kenyamanan bagi penghuni rumah karena akses listrik tambahan yang aman dan mudah.

Mengenal Komponen Dasar Listrik di Rumah Tinggal


Baiklah, sebelum kita mulai membahas perlu diketahui terlebih dahulu sekilas pengenalan singkat terhadap alat-alat instalasi dasar yang terdapat dirumah tinggal.

1. KWH Meter


KWH   Meter  yang terpasang dirumah anda adalah   alat   penghitung   pemakaian   energi   listrik yang nantinya jadi acuan berapa rupiah anda harus membayar pemakaian listrik selama periade 1 bulan ke PLN.  Berdasarkan jenis dan prinsip kerjanya KWH Meter dibagi menjadi 2 jenis, KWH Meter analog dan KWH Meter digital. Pada KWH Meter  analog   bekerja menggunakan metode induksi medan magnet dimana medan magnet tersebut menggerakan piringan yang terbuat dari alumunium. Pengukur Watt atau Kwatt, yang pada umumnya disebut Watt-meter / Kwatt   meter   disusun  sedemikian rupa, sehingga  kumparan   tegangan dapat berputar dengan bebasnya, dengan jalan demikian tenaga listrik dapat diukur, baik dalam satuan WH (watt Jam) ataupun dalam Kwh (kilowatt Hour).
Untuk lebih jelasnya baca artikel " Pengenalan tentang KWH meter "

Gambar KWH Meter Analog
Gambar KWH Meter Analog

2. MCB ( Miniatur Circuit Breaker )

MCB adalah komponen / peralatan listrik yang berfungsi sebagai pemutus arus beban lebih. MCB ini sering dijumpai terpasang sepaket dengan KWH meter PLN dirumah pelanggan masing-masing. meskipun fungsi utama MCB ini adalah pemutus arus beban lebih, MCB yang terpasang di KWH lebih difungsikan sebagai pembatas arus saja dimana spesifikasi Ampere dari MCB tersebut berdasarkan kontrak KWH terpasang, misalkan kontrak KWH anda adalah 400 VA, maka MCB yang terpasang di KWH adalah 2 Ampere, begitu juga yang 900 VA, maka MCB yang terpasang di KWH adalah 4 Ampere dan begitu seterusnya.
MCB 1 phase
MCB 1 phase

3. Sikring / Fuse


Sikring atau fuse adalah peralatan listrik yang digunakan sebagai pengaman dari arus lebih akibat short circuit atau orang awam sering memakai istilah konslet. Fungsi sikring dirumah sangat vital sekali karena merupakan bagian dari proteksi yang bisa mengamankan peralatan listrik seperti kabel-kabel instalasi dari terbakar karena arus lebih yang berasal dari gangguan short circuit, bahkan alat ini pun bisa mengamankan rumah dari kebakaran karena awal kebakaran bisa berasal dari titik api peralatan listrik imbas panas yang ditimbulkan akibat arus listrik berlebih karena short circuit ataupun karena material yang dipakai diluar kapasitasnya. sikring ini di instalasi rumah terpasang setelah MCB KWH meter.  

Rumah sikring patron
Rumah sikring patron

 

4. MCB Pembagi


Sama halnya dengan penjelasan tentang MCB diatas, tetapi peralatan ini lebih difungsikan sebagai pemutus arus utama berdasarkan kelompok pembagian beban dirumah sesuai dengan keinginan perancang instalasi atau pemilik rumah. komponen ini optional boleh ada boleh juga tidak, salah satu kelebihan terpasangnya komponen untuk pembagian kelompok beban ini adalah jika terjadi gangguan atau servis instalasi di rumah, maka bagian rumah yang lain tidak perlu padam. komponen ini cocok untuk instalasi rumah yang besar.
MCB Pembagi
MCB Pembagi

5. Stop Kontak


Stop kontak adalah peralatan listrik yang berfungsi sebagai media penghubung dan pemutus antara arus listrik dengan beban listrik.
Stop kontak
Stop kontak

6. Stecker


Stecker adalah peralatan listrik yang berfungsi sebagai penghubung beban ke sumber listrik. Stecker ini dalam pemakaiannya berpasangan dengan stop kontak. Ada berbagai jenis stecker, untuk pemasangan dirumah tinggal biasanya memakai stecker seperti tampak dibawah ini :
Stecker tanpa kabel ground
Stecker tanpa kabel ground
Stecker dengan kabel ground
Stecker dengan kabel ground

7. Saklar


Saklar adalah komponen peralatan listrik yang berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan sirkit dan mengubahnya menjadi berbeban atau tidak. sama halnya dengan stecker, perbedaannya jika stecker membutuhkan media berupa stop kontak, tetapi saklar tidak memerlukan media tersebut sehingga saklar lebih cocok digunakan untuk pengendali putus hubung beban dengan sumber listrik yang instalasinya sudah tetap tidak pindah-pindah, seperti mengendalikan lampu. berdasarkan jenisnya terdapat cukup banyak jenis saklar, diantaranya : saklar tunggal, saklar seri, saklar tukar dan sebagainya. Pada umumnya untuk dirumah tinggal pemakaian saklar tunggal lebih banyak digunakan.
Saklar tunggal
Saklar tunggal

8. Fitting lampu


Fitting lampu adalah komponen peralatan listrik tempat dipasangnya lampu atau biasa juga disebut rumah lampu.
Fitting lampu
Fitting lampu

9. Kabel


Kabel adalah komponen peralatan listrik yang digunakan sebagai penghantar listrik dan tentunya bersifat konduktor. Kualitas baik tidaknya suatu kabel sangat dipengaruhi dari luas penampang dan material pembuat kabel tersebut termasuk kualitas isolasi yang membungkus kabel tersebut. pada instalasi rumah kabel yang biasa digunakan adalah kabel jenis pejal ( bukan serabut ) tunggal ( NYA ), pejal kelompok ( NYM ), pejal kelompok dengan kualitas isolasi lebih baik ( NYY )


Kabel NYM
Kabel NYM via kitani.co.id
Kabel NYA
Kabel NYA via kitani.co.id
                                   
Kabel NYY
Kabel NYY via kitani.co.id

Itulah sekilas tentang Komponen Dasar Listrik di Rumah Tinggal, selanjutnya saya akan membahas topik utama artikel ini yaitu Memasang Sendiri Instalasi Listrik tambahan di rumah tinggal

Instalasi Stop Kontak


Pada kasus penambahan instalasi baru, instalasi penambahan stop kontak tentu sangat berpeluang besar dilakukan,dan penulis merekomendasikan stop kontak tempel di tembok, bukan stop kontak tanam ditembok. alasan hal tersebut agar anda tidak repot-repot membobok tembok.

Peralatan dan bahan yang diperlukan :


- Stop kontak tempel
- Bor listrik, sekrup dan fischer untuk menempel stop kontak di tembok
- Palu dan paku klem, untuk menempel dan merapikan kabel yang keluar dari stop kontak
- Kabel NYM secukupnya ( isi 2 atau 3 inti, 3 inti jika diperlukan instalasi ground / optional )
- Tang kombinasi, untuk mengupas dan membuat koneksi kabel baru dengan sumber
- Obeng plus dan Tespen
- Isolasi listrik anti panas

Cara memasang instalasi :


1. Pastikan instalasi sumber tempat pengambilan tegangan untuk instalasi baru sudah aman tidak bertegangan, bisa dilakukan dengan cara meng off kan MCB utama di kwh meter, serta pastikan bahwa instalasi tersebut sudah aman dengan menggunakan tespen

2. Cari sumber listrik terdekat dengan rencana pemasangan stop kontak baru tersebut, bisa dilakukan dengan mencari lokasi stop kontak lama yang sudah terinstalasi sebelumnya, karena setiap stop kontak pasti mempunya 2 polaritas kabel yaitu fase ( setrum ) dan netral

3. Jika sudah ketemu tempat yang memungkinkan untuk menyambung kabel baru dengan instalasi yang tersedia seperti pangkal kabel stop kontak lama, maka kupas ujung kabel baru secara proporsional dan sambungkan dengan sumber tegangan instalasi lama tersebut bisa lewat juction box jika sudah disediakan pada instalasi lama, atau tanpa junction box dengan cara kabel disatukan dan dipelintir menggunakan tang kombinasi serta jangan lupa setelah itu isolasi kabel yang sudah disambungkan tadi jangan sampai inti kabelnya terlihat, untuk keamanan dari berbagai kemungkinan short atau kesetrum

4. Pasang instalasi kabel baru menggunakan paku klem, pasang dengan memperhatikan kerapihan dan estetika tentunya

5. Pasang stop kontak tempel ditempat yang sudah direncanakan, pastikan pemasangan sudah kokoh dan benar

6. Sambungkan / pasang kabel baru yang sudah disambung pangkal ujungnya dengan instalasi yang lama, dengan cara membuka body penutup stop kontak terlebih dahulu, kupas ujung kabel baru terlebih dahulu secara proporsional untuk kemudian dirangkai distopkontak tempel tersebut. Temukan dan pastikan di stop kontak tersebut sudah ada fasilitas untuk menyambung inti kabel. biasanya ada 3 titik disertai mur atau sekrup untuk mengencangkan. 3 titik ini adalah 1 titik grounding biasanya terletak ditengah tersambung dengan material besi, dan 2 titik adalah fase dan netral yang tersambung dengan material yang akan menerima stecker nantinya. Tentu saja anda akan mudah menemukan dan memahaminya.

7. Jika kabel baru sudah terinstalasi dengan stop kontak tersebut, tutup body stop kontak pastikan tidak ada bagian yang terlewat

8. On kan kembali MCB utama di KWH meter, cek tegangan di stop kontak instalasi baru, pastikan bagian yang nyetrum hanya 1 lubang di stop kontak tersebut yang menandakan itu adalah fase, dan 1 lubang lainnya adalah netral ( tidak nyetrum )

9. Cobalah dengan menggunakan beban listrik seperti carger HP, masukan stecker charger tersebut ke stop kontak, apakah bekerja sebagaimana mestinya ? jika bekerja berarti instalasi anda sudah benar, jika tidak bekerja sedangkan cek memakai tespen sudah bagus hanya satu bagian yang nyetrum maka kemungkinan instalasi kabel netral tidak benar atau terlepas dari sumber sehingga tidak bermuatan.

10. Selesai

Instalasi Saklar dan Fitting Lampu


Sama halnya dengan instalasi stop kontak, instalasi baru saklar pun saya rekomendasikan memakai saklar tempel, dengan alasan yang sama seperti diatas. Saklar yang saya instalasi saya asumsikan adalah saklar tunggal.

Peralatan dan bahan yang diperlukan :


- Saklar tempel
- Fitting lampu
- Bor listrik, sekrup dan fischer untuk menempel stop kontak di tembok
- Palu dan paku klem, untuk menempel dan merapikan kabel yang keluar dari stop kontak
- Kabel NYM secukupnya ( isi 2 inti )
- Tang kombinasi, untuk mengupas dan membuat koneksi kabel baru dengan sumber
- Obeng plus dan Tespen
- Isolasi listrik anti panas

Cara memasang instalasi :


1. Pastikan instalasi sumber tempat pengambilan tegangan untuk instalasi baru sudah aman tidak bertegangan, bisa dilakukan dengan cara meng off kan MCB utama di kwh meter, serta pastikan bahwa instalasi tersebut sudah aman dengan menggunakan tespen

2. Cari sumber listrik terdekat dengan rencana pemasangan saklar dan fitting lampu baru tersebut, bisa dilakukan dengan mencari lokasi stop kontak lama yang sudah terinstalasi sebelumnya, karena setiap stop kontak pasti mempunya 2 polaritas kabel yaitu fase ( setrum ) dan netral, fase diperlukan untuk saklar kemudian menuju fitting lampu, sedangkan netral langsung menuju fitting lampu.

3. Pasang saklar tempel ditempat yang sudah direncanakan, pastikan pemasangan sudah kokoh dan benar
 
4. Buka body saklar dan kupas kabel baru secara proporsional dan sambungkan 2 inti kabel baru tersebut di pada titik sambungan didalam bagian saklar yang sudah tersedia. 2 inti kabel ini menandakan fase masuk dan fase keluar yang nantinya akan menuju fitting lampu.
Cattatan : Perlu diperhatikan bahwa dilarang ada polaritas netral di instalasi saklar !

Instalasi saklar tunggal dan fiting lampu
Instalasi saklar tunggal dan fiting lampu

5. Pasang instalasi kabel baru menuju sumber tegangan dengan paku klem, pasang dengan memperhatikan kerapihan dan estetika tentunya. sampai di sumber tegangan jangan dulu disambungkan, kupas secara proporsional dan biarkan  menunggu instalasi kabel fitiing lampu.

6. Pasang fitting lampu ditempat yang direncanakan, sambungkan 2 inti kabel baru yang sudah disediakan di bagian fiiting lampu yang tersedia, pastikan kabel baru sudah terpasang dan fitting lampu sudah terpasang dengan benar,. tarik kabel baru yang ujungnya sudah terhubung ke fitting lampu menuju sumber tegangan yang tersedia, dan disana sudah tersedia pula 2 ujung kabel yang belum disambungkan yang berasal dari saklar

7. Saatnya menyambung kabel, 2 kabel berasal dari saklar, 2 kabel berasal dari fitting lampu, dan 2 kabel sumber tegangan yang sudah tersedia dari instalasi lama. caranya adalah: hubungkan 1 kabel yang berasal dari saklar dengan fasa / setrum sumber tegangan, dan hubungkan satu kabel lainnya yang berasal dari saklar tersebut dengan satu kabel yang berasal dari fitting lampu. Ini menandakan bahwa fase sudah masuk ke saklar dan keluar dari saklar menuju fitting lampu, kemudian satu lagi kabel dari fitting lampu yang belum tersambung, sambungkanlah dengan kabel netral sumber tegangan dari instalasi lama tersebut.


8. Isolasi dengan baik memakai isolasi listrik anti panas dibagian koneksi sambungan baru saklar, fitting lampu dan sumber tegangan yang baru saja dilakukan

9. On kan kembali MCB utama di KWH meter, cek tegangan di fitting lampu dikondisikan dengan On Off saklar baru yang terpasang. Atau lebih praktisnya, pasang lampu di fitting lampu tersebut kemudian uji coba dengan menekan saklar On, dan Saklar Off. jika lampu sudah bisa nyala dan mati sebagaimana mestinya, berarti instalasi anda sudah baik. Jika lampu tidak bisa hidup sebagaimana mestinya maka periksa kembali apakah lampu yang dipasang tersebut masih bagus? Jika lampu masih bagus, maka pastikan kembali urutan instalasi anda sesuai dengan langkah-langkah diatas.


10. Selesai

sangat direkomendasikan agar dalam pekerjaan instalasi selalu memperhatikan 5 langkah keselamatan kerja kelistrikan serta didampingi oleh orang yang berkompeten.

Demikianlah artikel singkat kelistrikan yang bisa saya sampaikan semoga bermanfaat, pertanyaan, saran ataupun masukan silahkan meninggalkan jejak dengan mengunjungi blog sumber aslinya yang tertera dibawah.


Wassalam.

Sumber: https://www.listrik-praktis.com/2015/09/instalasi-listrik-dasar-di-rumah-tinggal.html