1 KVA Berapa Watt?
1 KVA berapa Watt? Pertanyaan yang sering ditanyakan orang yang tentunya masih awam dengan dunia kelistrikan atau baru belajar tentang kelistrikan. Pertanyaan ini juga sering terlontar ketika membandingkan spesifikasi sebuah genset (dalam KVA) dibandingkan dengan beban yang akan disupply (dalam watt). Pertanyaan yang sama juga terlontar bagi seorang kosumen listrik yang akan membeli peralatan listrik sehingga membandingkan apakah spesifikasi daya listrik terpasang dirumah sesuai tidak dengan peralatan listrik yang dibeli. Seperti kita ketahui, semua spesifikasi daya peralatan listrik adalah dalam bentuk Watt, sedangkan ketersediaan listrik dirumah berdasarkan kontrak dengan PLN memiliki spesifikasi dalam bentuk KVA atau VA (900VA, 1300VA, dsb). Lantas apakah VA sama dengan Watt? mari kita bahas...
1KVA adalah 1000 VA tetapi tidak bisa dikatakan sama dengan 1000 Watt !!! Ini adalah sebuah kekeliruan yang harus kita luruskan. Bicara listrik arus searah (DC) atau beban resistif murni, jawaban 1KVA = 1000 Watt bisa dikatakan tepat, tetapi pertanyaan tersebut muncul pada umumnya adalah mempertanyakan kondisi berdasarkan aplikasi listrik di instalasi pemanfaatan yang menggunakan arus bolak-balik (AC) seperti mengarah pada perbandingan sumber listrik dalam KVA terhadap pembebanan di konsumen listrik dalam Watt yang pada dasarnya bersifat listrik arus bolak-balik (AC), sehingga berdasarkan kondisi ini pernyataan 1KVA = 1000 Watt atau 1VA = 1 Watt adalah TIDAK relevan.
Mari kita terjemahkan arti K dalam unsur KVA. K adalah singkatan dari Kilo yang berarti kali seribu, sehingga 1 KVA bisa diartikan juga 1000 VA. Dalam ilmu kelistrikan terdapat 3 macam daya listrik yang sering digambarkan hubungannya dalam segitiga daya listrik. Baca artikel saya yang lain tentang "Cara memahami segitiga daya". Dalam segitiga daya tersebut tampak jelas bagaimana hubungan VA dengan Watt dan faktor apa saja yang mempengaruhi nilainya.
Pahami gambar segitika daya tersebut melalui pendekatan matematis. S atau daya semu dengan satuan VA merupakan sisi miring dari sebuah segitiga siku-siku sudut 90 deg. P atau daya nyata dengan satuan Watt adalah sisi horizontal sedangkan Q atau daya reaktif dengan satuan Var adalah sisi vertikal dari segitiga daya tersebut.
Rumus phitagoras mengatakan bahwa besarnya sisi miring pada sebuah segitiga siku-siku adalah jumlah kuadrat dari sisi yang lainnya.
Anda mungkin akan bertanya hubungan VA dengan Watt saja belum beres, ada satuan baru lagi bernama Var. Apa itu??? Pada kondisi tertentu nilai Var ini akan menjadi suatu acuan, semoga saya bisa membahasnya di artikel lain ya..:)
Mari kita lihat kembali fokus pada 2 buah satuan daya listrik saja yaitu Watt dan VA. Sekarang gunakan rumus pendekatan matematis yang lain yaitu rumus trigonometri. Rumus trigonometri tersebut akan membahas persamaan sinus, cosinus dan tangen pada sebuah segitiga siku-siku, kita ambil persamaan sudut yang langsung berhubungan terhadap 2 satuan daya listrik pada segitiga daya diatas yaitu VA dan Watt, dimana sudut tersebut pada sebuah segitiga daya dilambangkan dengan simbol yang dibaca sebagai "phi". Dari rumus trigonometri tersebut persamaan matematis yang akan muncul adalah cosinus phi atau cos phi yang nantinya dikenal dalam istilah kelistrikan sebagai "faktor daya" atau pf.
Persamaan trigonometri yang akan muncul dari segitiga daya diatas adalah:
Jadi VA itu adalah Watt dikalikan faktor daya atau cos phi. Apa itu cos phi? berapa nilainya?
Pada beban sisi pemanfaatan seperti pabrik dan rumah tinggal, pada umumnya atau hampir 100% beban peralatan listrik bersifat induktif, sehingga akan didapatkan nilai cos phi dibawah 1. Dari pernyataan ini maka pernyataan 1VA = 1Watt adalah sebuah kekeliruan.
Lihat kembali segitiga daya diatas, maka nilai VA pasti lebih besar dari nilai Watt bukan "sama dengan". Jika anda mengetahu nilai cosphi dari sebuah sumber atau beban maka anda bisa langsung menarik kesimpulan 1VA berapa Watt dengan langsung mengalikan nilai watt tersebut terhadap nilai cos phi.
Nilai cos phi bisa didapat dengan melakukan pengukuran menggunakan cos phi meter pada sumber atau beban atau bisa juga didapat melalui data yaitu biasanya terdapat pada nameplate peralatan listrik anda dengan kode "pf". Saya berikan contoh sederhana, ketika anda membeli sebuah mesin cuci 300 Watt dan tertera di name plate faktor daya pf= 0.8 maka bisa disimpulkan bahwa nilai VA pada alat mesin cuci tersebut adalah :
VA = 300 Watt x 0.8 = 240VA
Lantas kesimpulan apa yang bisa anda dapatkan setelah bisa mengkonversi nilai Watt mesin cuci diatas kedalam nilai VA?
Jawabannya adalah anda akan mengetahui konsumsi arus listrik (ampere) dari mesin cuci tersebut yang akan dibandingkan terhadap ampere pembatas dari KWH Meter berdasarkan kontrak dengan PLN. Jika tegangan mesin cuci tersebut adalah 220V maka konsumsi arus listrik (ampere) dari mesin cuci tersebut adalah: I = 240VA / 220V = 1,1 Ampere. Sehingga dari kondisi ini anda bisa menyimpulkan bahwa mesin cuci yang anda beli bisa dipakai dirumah anda jika MCB pembatas arus dari PLN sesuai kontrak pada KWH meter adalah diatas 1,1 Ampere.
Pun demikian jika kita bicara tentang genset, anda akan mengetahui kapasitas genset sebenarnya terhadap beban listrik yang akan disupply dengan 1 parameter pembanding yaitu KVA genset terhadap KVA beban, atau Watt genset terhadap Watt beban dengan persamaan rumus yang sudah dijelaskan diatas. Dari hal inilah sebenarnya philosofi dari munculnya pertanyaan 1KVA berapa Watt?
Sebagai faktor koreksi bahwa nilai watt tidak mungkin melebihi nilai VA atau nilai VA tidak mungkin lebih kecil dari nilai watt. 1 KVA = 1000 Watt adalah nilai paling maksimum yang akan didapatkan pada sistem kelistrikan arus searah (DC) atau sistem kelistrikan arus bolak balik (AC) dengan beban resistif murni.
Pada kenyataannya nilai faktor daya cos phi sama dengan 1 untuk beban di sisi pemanfaatan seperti pabrik dan perumahan, adalah sesuatu hal yang jarang terjadi bahkan tidak mungkin terjadi kecuali dipasang kompensator atau capasitor bank khusus.
Jadi sekali lagi untuk menjawab pertanyaan 1KVA berapa Watt? Ketahuailah terlebih dulu nilai dari faktor daya cos phi dari komponen listrik yang dipakai. Pada sebuah genset untuk mengetahui kapasitas genset dalam bentuk watt maka konversikan nilai KVA pada nameplate genset dengan data pf atau cosphi yang tertera di name plate genset tersebut. Gunakanlah formula diatas.
Demikianlah artikel singkat kelistrikan yang bisa saya sampaikan semoga bermanfaat, pertanyaan, saran ataupun masukan silahkan meninggalkan jejak dengan mengunjungi blog sumber aslinya yang tertera dibawah.
Wassalam.
Sumber: https://www.listrik-praktis.com/2018/12/1-kva-berapa-watt-banyak-yang-keliru.html
1KVA adalah 1000 VA tetapi tidak bisa dikatakan sama dengan 1000 Watt !!! Ini adalah sebuah kekeliruan yang harus kita luruskan. Bicara listrik arus searah (DC) atau beban resistif murni, jawaban 1KVA = 1000 Watt bisa dikatakan tepat, tetapi pertanyaan tersebut muncul pada umumnya adalah mempertanyakan kondisi berdasarkan aplikasi listrik di instalasi pemanfaatan yang menggunakan arus bolak-balik (AC) seperti mengarah pada perbandingan sumber listrik dalam KVA terhadap pembebanan di konsumen listrik dalam Watt yang pada dasarnya bersifat listrik arus bolak-balik (AC), sehingga berdasarkan kondisi ini pernyataan 1KVA = 1000 Watt atau 1VA = 1 Watt adalah TIDAK relevan.
1KVA berapa Watt?
Mari kita terjemahkan arti K dalam unsur KVA. K adalah singkatan dari Kilo yang berarti kali seribu, sehingga 1 KVA bisa diartikan juga 1000 VA. Dalam ilmu kelistrikan terdapat 3 macam daya listrik yang sering digambarkan hubungannya dalam segitiga daya listrik. Baca artikel saya yang lain tentang "Cara memahami segitiga daya". Dalam segitiga daya tersebut tampak jelas bagaimana hubungan VA dengan Watt dan faktor apa saja yang mempengaruhi nilainya.
Segitiga daya listrik |
Rumus phitagoras mengatakan bahwa besarnya sisi miring pada sebuah segitiga siku-siku adalah jumlah kuadrat dari sisi yang lainnya.
Anda mungkin akan bertanya hubungan VA dengan Watt saja belum beres, ada satuan baru lagi bernama Var. Apa itu??? Pada kondisi tertentu nilai Var ini akan menjadi suatu acuan, semoga saya bisa membahasnya di artikel lain ya..:)
Mari kita lihat kembali fokus pada 2 buah satuan daya listrik saja yaitu Watt dan VA. Sekarang gunakan rumus pendekatan matematis yang lain yaitu rumus trigonometri. Rumus trigonometri tersebut akan membahas persamaan sinus, cosinus dan tangen pada sebuah segitiga siku-siku, kita ambil persamaan sudut yang langsung berhubungan terhadap 2 satuan daya listrik pada segitiga daya diatas yaitu VA dan Watt, dimana sudut tersebut pada sebuah segitiga daya dilambangkan dengan simbol yang dibaca sebagai "phi". Dari rumus trigonometri tersebut persamaan matematis yang akan muncul adalah cosinus phi atau cos phi yang nantinya dikenal dalam istilah kelistrikan sebagai "faktor daya" atau pf.
Persamaan trigonometri yang akan muncul dari segitiga daya diatas adalah:
VA = Watt x cos phi
Jadi VA itu adalah Watt dikalikan faktor daya atau cos phi. Apa itu cos phi? berapa nilainya?
Apa itu Cos phi?
Cos phi adalah faktor daya listrik dimana nilai phi adalah sudut antara daya semu VA terhadap daya nyata Watt pada segitiga daya listrik. Cosh phi menunjukan sifat beban listrik dengan nilai dibawah 1 dengan tanda positif untuk beban yang bersifat induktif, nilai dibawah 1 dengan tanda negatif untuk beban yang bersifat capasitif dan bernilai sama dengan 1 untuk beban yang bersifat resistif.Pada beban sisi pemanfaatan seperti pabrik dan rumah tinggal, pada umumnya atau hampir 100% beban peralatan listrik bersifat induktif, sehingga akan didapatkan nilai cos phi dibawah 1. Dari pernyataan ini maka pernyataan 1VA = 1Watt adalah sebuah kekeliruan.
Lihat kembali segitiga daya diatas, maka nilai VA pasti lebih besar dari nilai Watt bukan "sama dengan". Jika anda mengetahu nilai cosphi dari sebuah sumber atau beban maka anda bisa langsung menarik kesimpulan 1VA berapa Watt dengan langsung mengalikan nilai watt tersebut terhadap nilai cos phi.
Nilai cos phi bisa didapat dengan melakukan pengukuran menggunakan cos phi meter pada sumber atau beban atau bisa juga didapat melalui data yaitu biasanya terdapat pada nameplate peralatan listrik anda dengan kode "pf". Saya berikan contoh sederhana, ketika anda membeli sebuah mesin cuci 300 Watt dan tertera di name plate faktor daya pf= 0.8 maka bisa disimpulkan bahwa nilai VA pada alat mesin cuci tersebut adalah :
VA = 300 Watt x 0.8 = 240VA
Lantas kesimpulan apa yang bisa anda dapatkan setelah bisa mengkonversi nilai Watt mesin cuci diatas kedalam nilai VA?
Jawabannya adalah anda akan mengetahui konsumsi arus listrik (ampere) dari mesin cuci tersebut yang akan dibandingkan terhadap ampere pembatas dari KWH Meter berdasarkan kontrak dengan PLN. Jika tegangan mesin cuci tersebut adalah 220V maka konsumsi arus listrik (ampere) dari mesin cuci tersebut adalah: I = 240VA / 220V = 1,1 Ampere. Sehingga dari kondisi ini anda bisa menyimpulkan bahwa mesin cuci yang anda beli bisa dipakai dirumah anda jika MCB pembatas arus dari PLN sesuai kontrak pada KWH meter adalah diatas 1,1 Ampere.
Pun demikian jika kita bicara tentang genset, anda akan mengetahui kapasitas genset sebenarnya terhadap beban listrik yang akan disupply dengan 1 parameter pembanding yaitu KVA genset terhadap KVA beban, atau Watt genset terhadap Watt beban dengan persamaan rumus yang sudah dijelaskan diatas. Dari hal inilah sebenarnya philosofi dari munculnya pertanyaan 1KVA berapa Watt?
Kesimpulan
Jadi apakah jawaban dari 1KVA berapa Watt? Jawabannya adalah relatif, tidak akan ada pada satuan konversi yang konstan atau tetap.
1KVA adalah 1000 Watt dikalikan nilai faktor daya cos phi
Sebagai faktor koreksi bahwa nilai watt tidak mungkin melebihi nilai VA atau nilai VA tidak mungkin lebih kecil dari nilai watt. 1 KVA = 1000 Watt adalah nilai paling maksimum yang akan didapatkan pada sistem kelistrikan arus searah (DC) atau sistem kelistrikan arus bolak balik (AC) dengan beban resistif murni.
Pada kenyataannya nilai faktor daya cos phi sama dengan 1 untuk beban di sisi pemanfaatan seperti pabrik dan perumahan, adalah sesuatu hal yang jarang terjadi bahkan tidak mungkin terjadi kecuali dipasang kompensator atau capasitor bank khusus.
Jadi sekali lagi untuk menjawab pertanyaan 1KVA berapa Watt? Ketahuailah terlebih dulu nilai dari faktor daya cos phi dari komponen listrik yang dipakai. Pada sebuah genset untuk mengetahui kapasitas genset dalam bentuk watt maka konversikan nilai KVA pada nameplate genset dengan data pf atau cosphi yang tertera di name plate genset tersebut. Gunakanlah formula diatas.
Demikianlah artikel singkat kelistrikan yang bisa saya sampaikan semoga bermanfaat, pertanyaan, saran ataupun masukan silahkan meninggalkan jejak dengan mengunjungi blog sumber aslinya yang tertera dibawah.
Wassalam.
Sumber: https://www.listrik-praktis.com/2018/12/1-kva-berapa-watt-banyak-yang-keliru.html
Related Posts